Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tips Persiapan Menjelang Ramadhan


Sebentar lagi Bulan Ramadhan tiba lagi , tidak terasa hari – hari cepat berlalu, lantas apa yang sudah di petik dari pelajaran ramadhan yang lalu sebelum kita menyambut datangnya Ramadhan pada tahun ini, seharusnya kita lebih baik kan !, mudah – mudahan Amin..!. Semuanya itu tentu ada Persiapan Menjelang Ramadhan.
Nah, untuk menyambut Persiapan Menjelang Ramadhan ini apakah segala sesuatunya sudah dipersiapkan? Ada sebuah penanggalan nasyid yang saya kutip dari artikel blog lain, cukup menggelitik, ini bunyinya :
“ Menjelang berbuka, duduk di depan meja, menatap makanan yang tersedia
Kolang-kaling, kolak pisang, es buah, begitu banyak lauk lainnya
Pintu diketuk disangka bunyi beduk, makanan langsung aja diseruduk
Perut pun kembung, pikiran melembung, waktu sholat roka’at lupa hitung “
Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khottob radiallahuanhuma berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Tirmizi dan Muslim)

Beberapa Persiapan Menjelang Ramadhan

 Maksud hati mendapatkan manfaat Ramadhan yang salah satunya untuk menyehatkan fisik kita, justru Ramadhan malah semakin meningkatkan kadar lemak di tubuh kita. Untuk itu, agar ibadah di bulan Ramadhan kita bermanfaat, paling tidak ada beberapa hal atau Persiapan Menjelang Ramadhan yang perlu kita lakukan ,yaitu :
1. I’dad Ruhi Imani, yakni persiapan ruh keimanan.
Orang-orang yang sholeh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin
sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya’ban. Biasanya mereka berdoa : “Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan.”
Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah
melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya’ban adalah masa pemanasan *(warming up),*sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak sudah terbiasa.
Bulan Ramadhan sudah semestinya bulan untuk beramal, dan Iman adalah ibarat energi yang menggerakkan ibadah kita di bulan Ramadhan. Seperti halnya pada sebuah klub professional , semua perlu latihan mental maupun fisik jauh-jauh hari sebelum melaksanakan pertandingan yang sebenarnya, dimaksudkan agar lebih siap dalam saat pertandingan.
2.I’dad Jasadi, yakni persiapan fisik.
Untuk memasuki Ramadhan kita sebaiknya menyediakan fisik yang lebih kuat dan bersedia daripada biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa menjadikan kemuliaan yang dilimpahkan oleh Allah swt. pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal.
Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur’an, biasa bangun malam (qiyamul-lail), dan meningkatkan aktivitas sembari berkecimpung dalam masyarakat.
 3.I’dad Maaliyah, yakni persiapan harta.
Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan
berbuka puasa atau hidangan di hari raya sebagaimana tradisi kita selama ini. Mempersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhan padanya disediakan peluang yang banyak untuk bersedekah. Apa salahnya jika kita mempunyai keuangan lebih dan mempersiapkannya untuk saling berbagi kepada sesama terutama pada yang memerlukannya, Allah SWT telah berjanji untuk melipatgandakan seluruh Infaq dan shadaqah kita di bulan Ramadhan ini. Dan jangan lupa untuk membayar zakat fitrah kita nanti.
I’dad Fikri wa Ilmi, yakni persiapan intelektual dan keilmuan.
Agar ibadah Ramadhan dapat direbut seoptima mungkin, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Antaranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majlis ilmu tentang Ramadhan.
Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah saw. seketika Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan pelbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.

Persiapan Menjelang Ramadhan : Upaya meraih Ampunan di Bulan Puasa

 Apakah kita sudah siap akan menjalani puasa di bulan ramadhan, mari kita persiapkan kembali bekal kita untuk Ramadhan kita kali ini, semoga kita mendapat keberkahan dan kembali fitrah.
Semoga persiapan yang dilakukan mampu menjadikan ibadah puasa kita kali ini adalah yang terbaik dalam sejarah puasa yang kita lakukan. Dan semoga amalan kita diterima oleh Allah swt. dan diberikan ganjaran yang sewajarnya bila amal dihitungkan untuk diberikan pembalasan. Amiin. Semoga bermanfaat Persiapan Menjelang Ramadhan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Optimalisasi Ramadhan

oleh Prof Dr KH Achmad Satori Ismail

Dalam pandangan umat Islam, Ramadhan adalah bulan istimewa. Tiada nama bulan yang disebutkan dalam Alquran kecuali Ramadhan. (QS al-Baqarah 2:184). Enam bulan sebelum Ramadhan, para sahabat sudah menanti dan mempersiapkan diri untuk menyongsong bulan suci ini. Rasulullah SAW sejak Rajab sering berdoa, "Ya Allah, berkati kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan antarkan kami sampai bulan Ramadhan. (HR al-Bazzar, Ibnu Sunny, al-Baihaqi, dan lainnya.)

Kendati hadis ini lemah menurut sebagian ulama, jiwa dan maknanya seirama dengan apa yang ditunjukkan Rasulullah untuk mengagungkan bulan Ramadhan. Menjelang tibanya bulan suci, Rasulullah selalu mengingatkan dengan tausiyah sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah ra. "Telah datang kepada kamu sekalian bulan penuh keberkahan, Allah mewajibkan puasa di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan para petinggi setan dibelenggu. Allah memiliki di dalam Ramadhan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikan malam itu, sungguh ia sangat merugi." (HR An-Nasa'i).

Ramadhan tiap tahunnya disambut bagaikan tamu agung yang dinanti karena merupakan keistimewaan anugerah Ilahi. Di antara keutamaan itu adalah pertama, setiap amal kebajikan umat Islam dilipatgandakan 10 kali lipat. Tapi, di bulan Ramadhan, amalan wajib dilipatgandakan 70 kali lipat dan yang sunah disetarakan dengan amalan wajib di luar Ramadhan.

Kedua, kita diwajibkan puasa karena puasa adalah ibadah istimewa. "Setiap amalan anak cucu Adam dilipatgandakan. Satu kebajikan dilipatgandakan 10 kali sampai 700 kali lipat, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Akulah yang akan langsung membalasnya. (HR Muslim).

Ketiga, pada bulan ini diturunkan Alquran, kita dianjurkan untuk membacanya dengan rajin. Imam az-Zuhri menyatakan, tiada amalan pada bulan Ramadhan yang lebih baik setelah amalan puasa dari tilawatul quran (membaca Alquran).Keempat, di dalam Ramadhan terdapat malam al-qadar. Beribadah di malam itu lebih baik dari berjuang di jalan Allah selama 1000 bulan. (QS al-Qadar:1-5).

Kelima, dosa-dosa kita yang terdahulu akan diampuni bila kita berpuasa dengan baik dan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah (HR Bukhari dan Muslim). Keenam, pada bulan puasa ini, doa-doa kita dikabulkan Allah, apalagi saat berbuka puasa (HR Ibnu Majah dan Baihaqi).

Masih banyak lagi keutamaan Ramadhan. Dengan enam keistimewaan saja, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menghadapi Ramadhan dengan mengoptimalkan dan memperbanyak ibadah. Di antaranya adalah dengan berniat ikhlas beribadah, mencontoh Rasulullah SAW dalam mengerjakan amaliah Ramadhan, menyiapkan target dalam tilawah, sedekah, baca buku, memperkokoh shalat jamaah, dan hubungan keluarga.

Di antara amalan unggulan adalah puasa dengan berkualitas, tilawatul quran, qiyam Ramadhan, menanti lailatul qadar tiap malam, memperbanyak tobat dan doa, mengeluarkan zakat fitrah, meningkatkan sedekah, dan iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan. Semoga kita dilepaskan dari siksa neraka. Amin.
Sumber : Republikaonline.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS