Ruhiyah, Bekal Berdakwah
Tips C@ntik lahir batin
1. Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cakep, cucilah miniimal 5 kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan, biarkan menitis dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo'a.
2. Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah 'olahraga'. Cukup dengan memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu berkonsultasilah pada Allah SWT dengan dzikir dan do'a.
3. Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan 'kata kunci', "Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin huluqii" (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula akhlaqku). (HR Ahmad) - DOA TENGOK CERMIN
4. Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.
5. Agar tubuh langsing, mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih.
6. Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.
Inilah dia rahasia as-solat, sebagai peringatan bagi yang sudah tahu atau panduan bagi yang baru tahu......
1. Niat Sembahyang, sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat.
2. Berdiri Betul. Fadilatnya ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur.
3. Takbir-ratul Ihram. Fadilatnya sebagai pelita yang menerangi kita di dalam kubur.
4. Fatihah. Sebagai pakaian yang indah-indah di dalam kubur.
5. Ruqu'. Sebagai tikar kita di dalam kubur.
6. I'tidal. Akan memberi minuman air dari telaga al-kautsar ketika di dalam kubur.
7. Sujud. Memagar kita ketika menyeberangi titian SIRATUL-MUSTAQIM.
8. Duduk antara 2 Sujud. Akan menaung panji-panji nabi kita di dalam kubur.
9. Duduk antara 2 Sujud (akhir). Menjadi kendaraan ketika kita di padang Mahsyar.
10.Tahhiyat Akhir. Sebagai penjawab bagi pertanyaan yang ditanyakan oleh Munkar & Nankir di dalam kubur.
11.Selawat Nabi. Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur.
12.Salam. Memelihara kita di dalam kubur.
13.Tertib Akan pertemuan kita dengan Allah S.W.T.
Dari Abdullah bin 'Amr R. A., Rasulullah S. A. W.bersabda : "Senarai di atas adalah salah satu sebab mengapa orang Yahudi / Kafir tidak sukakan angka 13 dan juga Hari Jumaat. Itulah sebab mengapa mereka mencipta cerita yang begitu seram sekali iaitu " FRIDAY the 13th " jika ada di kalangan kamu yang perasan!!!"
Wassalam.
"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..." Sebaik-baik manusia itu adalah mereka yang memberi manfa'at kepada manusia lain"
lyrics outlandish"look into my eyes"(palestine)
Look into my eyes
Tell me what ya see
U don't see a damn thing
Cuz u can't relate to me
U blinded by our differences
My life makes no sense to u
I'm the persecuted one
U the red, white and blue
Each day u wake in tranquility
No fears to cross your eyes
Each day I wake in gratitude
Thankin' God He let me rise
Ya worry 'bout your education
And the bills u have to pay
I worry 'bout my vulnerable life
And if I'll survive another day
Ya biggest fear is getting a ticket
As ya cruise your Cadillac
My fear is that the tank that's just left
Will turn around and come back
Yet do u know the truth of where ya money goes
Do u let the media deceive your mind
Is this a truth that nobody nobody nobody knows
Some one tell me
Oh let's not cry tonight
I promise you one day it's through
Ohohoh my brothers
Ohohoh my sisters
Oh shine a light for every soul
That ain't with us no more
Ohohoh my brothers
Ohohoh my sisters
See I've known terror for quite some times
57 years so cruel
Terror breathes the air I breathe
It's the check point on my way to school
Terror is the robbery of my land
And the torture of my mother
The imprisonment of my innocent father
The bullet in my baby brother
The bulldozers and the tanks
The gasses and the guns
The bombs that fall outside my door
All due to your funds
You blame me for defending myself
Against the ways of my enemies
I'm terrorized in my own land
And I'm the terrorist
Yet do u know the truth of where ya money goes
Do u let the media deceive your mind
Is this a truth that nobody nobody nobody knows
Some one tell me
Oh let's not cry tonight
I promise you one day it's through
Ohohoh my brothers
Ohohoh my sisters
Oh shine a light for every soul
That ain't with us no more
Ohohoh my brothers
Ohohoh my sisters
American do ya realize
That the taxes that u pay
Feed the forces that traumatize
My every living day
So if I won't be here tomorrow
It's written in my fate
May the future bring a brighter day
The end of our wait
Oh let's not cry tonight
I promise you one day it's through
Ohohoh my brothers
Ohohoh my sisters
Oh shine a light for every soul
That ain't with us no more
Ohohoh my brothers
Ohohoh my sisters
Dahsyatnya Neraka dan Nikmatnya Syurga
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya..” (QS. Al-Baqarah : 24-25).
Mengimani surga dan neraka berarti membenarkan dengan pasti akan keberadaan keduanya, dan meyakini bahwa keduanya merupakan makhluk yang dikekalkan oleh Allah, tidak akan punah dan tidak akan binasa, dimasukkan ke dalam surga segala bentuk kenikmatan dan ke dalam neraka segala bentuk siksa. Juga mengimani bahwa surga dan neraka telah tercipta dan keduanya saat ini telah disiapkan oleh Allah ta’ala. Sebagaimana firman Allah Ta’ala mengenai surga :
“..yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran : 133)
Dan mengenai neraka :
“..yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS. Ali Imran : 131).
[A’lamus Sunnah Al Mansyurah (hal. 134-135). Syaikh Hafidz bin Ahmad Al Hakami rahimahullah. Tahqiq : Dr. Ahmad bin Ali ‘Alusyi Madkhali. Cetakan Maktabah Ar Rusyd]
Oleh karena itulah, Al Imam Abu Ja’far Ath Thahawi (wafat 321 H) menyimpulkan dalam Al ‘Aqidah Ath Thahawiyah :
“Surga dan neraka adalah dua makhluq yang kekal, tak akan punah dan binasa. Sesungguhnya Allah telah menciptakan keduanya sebelum penciptaan makhluq lain.”
(Bagaimana Cara Beragama yang Benar? Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-Khumais.)
Surga dan Kenikmatannya
Allah Ta’ala telah menggambarkan kenikmatan surga melalui berbagai macam cara. Terkadang, Allah mengacaukan akal sehat manusia melalui firman-Nya dalam hadits qudsi :
“Kusiapkan bagi hamba-hambaKu yang shalih (di dalam surga), yaitu apa yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati semua manusia.”
Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda :
“Bacalah jika kalian mau : ‘Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang.’ (QS. As-Sajdah : 17)”
[HR. Bukhari [3244] dari shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu anhu].
Di tempat lain, Allah membandingkan kenikmatan surga dengan dunia untuk menjatuhkan dan merendahkannya. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda :
“Tempat cemeti di dalam surga lebih baik dari dunia dan seisinya.” [HR. Bukhari [3250]]
Kenikmatan surga juga Allah Ta’ala gambarkan dengan menyebut manusia yang berhasil memasuki surga dan selamat dari adzab neraka, sebagai orang yang beroleh kemenangan yang besar. Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan :
“Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An-Nisaa’ : 13)
Berikut ini akan kita pilihkan beberapa sifat dan kenikmatan yang ada di dalam surga secara ringkas. Semoga Allah mudahkan langkah kita dalam menggapai surgaNya.
Penamaan Surga
Surga (Al Jannah) secara bahasa berarti : kebun (al bustan), atau kebun yang di dalamnya terdapat pepohonan. Bangsa Arab juga biasa memakai kata al jannah untuk menyebut pohon kurma. Secara istilah, surga ialah nama yang umum mencakup suatu tempat (yang telah dipersiapkan oleh Allah bagi mereka yang menaati-Nya), di dalamnya terdapat segala macam kenikmatan, kelezatan, kesenangan, kebahagiaan, dan kesejukan pandangan mata.
Surga juga disebut dengan berbagai macam nama selain Al Jannah, diantaranya : Darus Salam (Negeri Keselamatan;lihat QS. Yunus : 25), Darul Khuld (Negeri yang Kekal;lihat QS. Qaaf : 34), Jannatun Na’im (Surga yang Penuh Kenikmatan;QS. Luqman: 8), Al Firdaus (QS. Al Kahfi : 108), dan berbagai penamaan lainnya. [Al Jannatu wa An Naar, Abdurrahman bin Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani rahimahullahu Ta’ala, dengan tahqiq : Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani hafizhahullah]
Pintu-Pintu Surga
Surga memiliki pintu-pintu. Dalam sebuah hadits dari shahabat Sahl bin Sa’ad radhiyallaahu anhu dari Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Di dalam surga terdapat delapan pintu, di antaranya adalah Ar Rayyan. Tidak ada yang memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa.” [HR. Bukhari [6/328] dan Muslim [8/32]].
Dari Utbah bin Ghazawan radhiyallaahu anhu, beliau berkata mengenai lebar tiap pintu surga :
“Rasulullah bersabda kepada kami bahwasanya jarak antara daun pintu ke daun pintu surga lainnya sepanjang perjalanan empat puluh tahun, dan akan datang suatu hari ketika orang yang memasukinya harus berdesakan.” [HR. Muslim [2967]]
Tingkatan Surga
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya surga terdiri atas seratus tingkat, jarak antara dua tingkatnya seperti jarak antara langit dan bumi, Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya.” [HR. Bukhari [6/11] dan Muslim [13/28]]
Tingkatan surga yang paling tinggi ialah Firdaus. Nabi memerintahkan ummatnya untuk berdo’a memohon Firdaus melalui sabdanya :
“Jika kalian meminta pada Allah mintalah kepadaNya Firdaus, karena sesungguhnya Firdaus adalah surga yang paling utama, dan merupakan tingkatan tertinggi dari surga, di atasnya terdapat ‘Arsy Ar Rahman dan dari Firdaus itulah memancar sungai-sungai surga.” [Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu. Dishahihkan dalam Takhrij Kitabus Sunnah [58]]
Bangunan-Bangunan dalam Surga
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi.” (QS. Az-Zumar : 20).
Dari Abu Musa Al Asy’ari dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam beliau bersabda :
“Sesungguhnya bagi orang-orang mukmin di dalam surga disediakan kemah yang terbuat dari mutiara yang besar dan berlubang, panjangnya 60 mil, di dalamnya tinggal keluarganya, di sekelilingnya tinggal pula orang mukmin lainnya namun mereka tidak saling melihat satu sama lain.” [HR. Bukhari [6/318], Muslim [17/175], dan Tirmidzi [6/10]]
Makanan Penghuni Surga
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqi’ah : 20-21).
Adapun buah-buahan surga adalah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta’ala (yang artinya) :
“Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa.” (QS. Al Baqarah : 25).
Syaikh As Sa’diy rahimahullah menjelaskan keserupaan dalam ayat diatas dengan :
“Ada yang berpendapat serupa dalam hal jenis, namun berbeda dalam penamaan, ada pula yang berpendapat saling menyerupai satu sama lain, dalam kebaikannya, kelezatannya, kesenangannya, dan semua pendapat tersebut benar.” [Taisir Karim Ar Rahman fii Kalam Al Mannan, Syaikh As Sa’di, Muassassah Ar Risalah. Asy Syamilah]
Minuman Penghuni Surga
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari piala (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Insan : 5-6).
Ibnu Asyur menjelaskan mengenai kafur :
“Yaitu minyak yang keluar dari tanaman mirip oleander yang tumbuh di negeri Cina, ketika usianya telah mencapai satu tahun mengalir dari dahannya minyak yang disebut kafur. Minyak tersebut kental, dan apabila bercampur dengan air jadilah ia minuman memabukkan.” [At Tahrir wa At Tanwir, Ibnu Asyur, Mawqi’ At Tafasir. Asy Syamilah].
Oleh karena itu, “ka’san” dalam ayat ini maksudnya ialah piala yang biasa menjadi wadah khamr, sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Jalalain. Kata “ka’san” ini juga dipakai dalam ayat :
“Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.” (QS. Al Insan : 17)
Dan maksudnya ialah minuman arak yang telah bercampur jahe, karena bangsa Arab dahulu biasa mencampur arak dengan jahe untuk menghilangkan bau busuk yang timbul darinya.
Dahsyatnya Neraka
Neraka disiapkan Allah bagi orang-orang yang mengkufuri-Nya, membantah syariat-Nya, dan mendustakan Rasul-Nya. Bagi mereka adzab yang pedih, dan penjara bagi orang-orang yang gemar berbuat kerusakan. Itulah kehinaan dan kerugian yang paling besar. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (QS. Ali Imran : 192).
Demikian pula firman Allah Ta’ala :
“Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Az Zumar : 15).
Itulah seburuk-buruk tempat kembali :
“Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (QS. Furqan : 66)
Penamaan Neraka
An Naar, neraka secara bahasa ialah kobaran api (al lahab) yang panas dan bersifat membakar. Secara istilah bermakna, suatu tempat yang telah disiapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang-orang yang mendurhakai-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Allah mela’nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. Al Ahzab : 64)
Neraka memiliki beragam nama selain an naar, diantaranya Jahannam (lihat QS. An Naba’ : 21-22), Al Jahim (QS. An Naziat : 36), As Sa’ir (QS. Asy Syura : 7), Saqar (QS. Al Mudatsir : 27-28), Al Huthamah (QS. Al Humazah : 4), dan Al Hawiyah (QS. Al Qari’ah : 8-11)
Pintu-Pintu Neraka
“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al Hijr : 44)
Pintu yang dimaksud ialah bertingkat ke bawah, hingga ke bawahnya lagi, disediakan sesuai dengan amal keburukan yang telah dikerjakan, sebagaimana ditafsirkan oleh Syaikh As Sa’diy.
Kedalaman Neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu :
“Kami bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Maka Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bertanya, ‘Tahukah kalian apakah itu?’ Kami pun menjawab, ‘Allah dan RasulNya lebih mengetahui.’ Rasulullah berkata, ‘Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun lalu. Batu itu jatuh ke dalam neraka, hingga baru mencapai dasarnya tadi.” [HR. Muslim 2844]
Bahan Bakar Neraka
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah : 24)
Batu yang dimaksud dalam ayat ini ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dan sebagian besar pakar tafsir dengan belerang, dikarenakan sifatnya yang mudah menyala lagi busuk baunya. Sebagian pakar tafsir juga berpendapat bahwa yang dimaksud batu di sini, ialah berhala-berhala yang disembah, sebagaimana Allah berfirman :
“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” (QS. Al Anbiya : 98)
Panas Api Neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu beliau berkata :
“Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam bersabda, ‘Api kalian, yang dinyalakan oleh anak Adam, hanyalah satu dari 70 bagian nyala api Jahannam. Para shahabat kemudian mengatakan, ‘Demi Allah! Jika sepanas ini saja niscaya sudah cukup wahai Rasulullah! Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya masih ada 69 bagian lagi, masing-masingnya semisal dengan nyala api ini.”
Makanan Penghuni Neraka
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al Ghasiyah : 6-7)
Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas :
“Itu adalah pohon dari neraka.”
Said bin Jubair berkata :
“Itu adalah Az Zaqum (pepohonan berduri bagi makanan penghuni neraka).”
Ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud ialah batu.
Minuman Penghuni Neraka
“Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya.” (QS. Ibrahim : 16-17).
Yaitu mereka diberi air yang amatlah busuk baunya lagi kental, maka merekapun merasa jijik dan tidak mampu menelannya.
“Diberi minuman dengan hamiim (air yang mendidih) sehingga memotong ususnya.” (QS. Muhammad : 47).
Hamiim ialah air yang mendidih oleh panasnya api Jahannam, yang mampu melelehkan isi perut dan mencerai-beraikan kulit mereka yang meminumnya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
“Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).” (QS. Al Hajj : 20).
[Disarikan dari Tadzkiyah Al Abrar bi Al Jannati wa An Naar. Dr. Ahmad Farid. Maktabah Al Mishkat Al Islamiyah]
Mengingat Nikmat Surga dan Adzab Neraka Sumber Rasa Khusyu’ dalam Hati
Yahya bin Mu’adz berkata :
“Rasa takut di dalam hati bisa tumbuh dari tiga hal. Yaitu senantiasa berpikir seraya mengambil pelajaran, merindukan Surga seraya memendam rasa cinta, dan mengingat Neraka seraya menambah ketakutan.”
Hendaklah diri kita tidak pernah merasa aman dari adzab neraka. Sulaiman At Taimi pernah berkata :
“Aku tidak tahu apa yang tampak jelas bagiku dari Rabbku. Aku mendengar Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. Az Zumar : 47)
Semoga keterangan singkat ini dapat menambah rasa takut dan harap kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, memotivasi kita untuk meningkatkan amal shalih, dan menjauhi larangan-laranganNya.
a Faqiir ilallah
Y.A.M.
Sumber : FB Kembang Anggrek